Masjidil Haram

 Masjidil Haram di Mekkah adalah masjid suci terbesar dan paling penting dalam Islam. Masjid ini merupakan tempat berdirinya Ka'bah, kiblat bagi seluruh umat Muslim di dunia ketika menunaikan salat. Masjidil Haram juga menjadi pusat ibadah haji dan umroh yang dilakukan setiap tahun oleh jutaan Muslim dari berbagai penjuru dunia.

Sejarah dan Pembangunan Masjidil Haram

  1. Pendirian Ka'bah: Menurut keyakinan Islam, Ka'bah pertama kali dibangun oleh Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS, atas perintah Allah sebagai rumah pertama untuk menyembah-Nya. Setelah itu, Ka'bah menjadi kiblat dan tempat ibadah yang utama bagi umat manusia.

  2. Masa Nabi Muhammad SAW: Saat Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Rasul, Masjidil Haram sudah menjadi pusat ibadah di Mekkah. Pada awalnya, Ka'bah dikelilingi oleh halaman terbuka, dan para jemaah melakukan tawaf di sekitar Ka'bah. Ketika Nabi Muhammad SAW kembali ke Mekkah pada Fathu Makkah, beliau membersihkan Ka'bah dari berhala dan mengembalikannya sebagai pusat ibadah tauhid.

Perluasan Masjidil Haram

Seiring dengan bertambahnya jumlah umat Muslim, Masjidil Haram mengalami berbagai perluasan dari masa ke masa:

  1. Khalifah Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan: Khalifah Umar melakukan perluasan pertama setelah wafatnya Nabi, dengan menambah area di sekitar Ka'bah dan membangun pagar. Khalifah Utsman kemudian memperluasnya lagi dan membangun struktur masjid sederhana di sekeliling Ka'bah.

  2. Dinasti Umayyah, Abbasiyah, dan Ottoman: Para penguasa dari dinasti-dinasti ini terus melakukan renovasi dan memperbesar area masjid untuk menampung lebih banyak jemaah.

  3. Perluasan Modern: Pada abad ke-20, Arab Saudi melakukan proyek perluasan besar-besaran. Masjidil Haram diperluas secara drastis, dan fasilitas modern ditambahkan untuk kenyamanan jemaah, seperti pendingin udara, eskalator, dan lantai bertingkat.

Fitur Utama Masjidil Haram

  • Ka'bah: Ka'bah adalah bangunan berbentuk kubus di tengah Masjidil Haram, yang menjadi arah kiblat bagi umat Muslim. Di salah satu sudutnya terdapat Hajar Aswad (Batu Hitam) yang diyakini berasal dari surga.

  • Mata Air Zamzam: Terletak di dalam kompleks Masjidil Haram, Zamzam adalah sumur yang airnya muncul pertama kali sebagai mukjizat bagi Siti Hajar dan Nabi Ismail AS. Air Zamzam terus mengalir hingga sekarang dan dipercaya memiliki banyak berkah.

  • Hijir Ismail: Area melengkung yang terletak di sebelah utara Ka'bah. Hijir Ismail merupakan bagian dari Ka'bah yang tidak disertakan saat renovasi Ka'bah, dan banyak jemaah yang berdoa di area ini.

  • Maqam Ibrahim: Tempat berdiri Nabi Ibrahim AS ketika membangun Ka'bah. Di dekat Maqam Ibrahim, jemaah disunnahkan untuk salat dua rakaat setelah tawaf.

  • Area Tawaf dan Sa’i: Tawaf adalah kegiatan mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali, sementara Sa'i adalah berjalan atau berlari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebagai bagian dari ritual umroh dan haji. Kedua tempat ini ada di dalam kompleks Masjidil Haram.

Perluasan Masjidil Haram Modern

Perluasan besar-besaran dilakukan dalam beberapa dekade terakhir untuk mengakomodasi jutaan jemaah yang datang setiap tahun. Beberapa perubahan besar yang dilakukan meliputi:

  • Penambahan area tawaf (mataf) yang lebih luas dan terdiri dari beberapa lantai, sehingga lebih banyak jemaah bisa melakukan tawaf secara bersamaan.
  • Pembangunan menara dan struktur tambahan yang dilengkapi dengan fasilitas modern seperti pendingin udara, sistem audio untuk khotbah, serta layar informasi bagi jemaah.
  • Pemasangan payung raksasa dan sistem penyemprotan air untuk kenyamanan jemaah di musim panas.

Signifikansi Masjidil Haram

Masjidil Haram memiliki tempat khusus dalam hati umat Islam. Setiap Muslim yang mampu diwajibkan untuk menunaikan haji di sini setidaknya sekali seumur hidup. Pahala shalat di Masjidil Haram juga diyakini jauh lebih besar dibanding shalat di masjid lain, selain Masjid Nabawi dan Masjid Al-Aqsa.

Masjidil Haram adalah simbol persatuan umat Islam, tempat ibadah, dan pusat spiritualitas yang utama. Dengan perkembangan modern yang terus dilakukan, Masjidil Haram tetap mempertahankan kesuciannya sebagai rumah Allah dan kiblat bagi seluruh umat Muslim.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laut Merah

DOA DI DEPAN MAKAM RASULULLAH

Thawaf Sa'i Tahallul